Advertisement

Latest News

MENJADI GURU IDAMAN

By Mujahidin - 14 November 2013


  Menurut UU RI No 14 tahun 2005,pasal 1, ayat (1). Guru adalah pendidik propesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi perserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk menjadi seorang guru harus dari hati, bukan materi ataupun uang yang harus di kejar, yang harus di kejar adalah penguasaan iptek, produktivitas, dan daya saing dan akhirnya “ jam kerja”. Memang uang penting tetapi tidak terlalu menentukan, yang menentukan adalah daya saing. Jika daya saing rendah, uang akan pergi, namun jika daya saing tinggi, uang akan datang.(B.J Habibie). Adapun kode etik menjadi guru Indonesia menurut kongres PGRI XVI, Jakarta, 3-8 juli 1989 adalah:

1.      Guru berbakti membimbing perserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
2.      Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3.      Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4.      Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang keberhasilanya proses belajar menghajar.
5.      Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnaya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6.      Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan metu dan martabat profesinya.

          Berdasarkan kode etik di atas untuk menjadi seorang guru, harus rela mengorbankan jiwa dan raganya demi kemajuan sember daya manusia Indonesia. Menjadikan mengajar no 1, dari pada gaji menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru harus profesional. Yaitu seorang guru harus benar-benar menguasai segenap seluk beluk yang terdapat di dalam bidang kerjanya. Melakukam perkerjaanya bukan hanya sekedar untuk mencari nafkah lahiriah, tetapi di dorong oleh cinta, kesetiaan, dan tanggung jawab. Segala perkerjaanya di lakukan untuk seseatu yang mulia, sesuatu yang luhur, dan seseuatu yang sejati. (Andrias Harefa). Seorang professional selalu berikhtiar untuk menampilkan kinerja terbaik dalam bidang yang di tekuninya. Dia melakukanya karena hakikat profesinya itu memang ingin mencapai suatu kesempurnaan nyata. Jika tidak, maka dia sesungguhnya melakukan bunuh diri profesi. Seorang professional selalu di motivasi  oleh keinginan mulia berbuat baik bagi masyarakat, bangsa dan  Negara. Menjadi guru propesional itu mudah sekali, mulailah dari hati, sekali ya tetap ya, sekali tidak tetap tidak, kalau antara ya dan tidak jadinya, macam ya tak ya lah..!.(firdaus LN). Apabila guru tidak memiliki sikap professional seperti yang di atas maka akan rentan terkena penyakit ini:

  • Tipes                 : tidak punya selera
  • Mual                 : mutu amat lemah
  • Kudis                : kurang disiplin
  • Asma                 : asal masuk kelas
  •  Kusta               : kurang strategi
  • Tbc                   : tidak bisa computer
  • Kram                : kurang terampil
  • Asam urat        : asal sampaikan materi urutan kurang akurat
  • Lesu                 : lemah sumber
  • Diare               : di kelas anak-anak remehkan
  • Ginjal               : gajinya nihil jarang aktif dan terlambat  

                   Penyakit-penyakit di atas banyak di derita orang guru zaman sekarang yang kurang professional dalam mengajar, ia hanya menjadikan mengajar sebagai profesi untuk mencari uang bukan untuk mencerdakan/meningkatkan sumber daya manusia. Untuk itu etos kerja guru harus di perbaiki dengan cara, Saat berkerja hayatilah bahwa perkerjaanmu adalah rahmat, karena itu berkerjalah dengan hati yang tulus penuh rasa syukur. Ingatlah bahwa perkerjaanmu adalah amanah, karena itu berkerjalah dengan penuh tanggung jawab. Hayatilah perkerjaanmu sebagai panggilan, karena itu berkerjalah sampai tuntas penuh integritas. Padanglah perkerjaanmu sebagai aktualisasi diri, karena itu berkerja keraslah penuh semangat. Persembahkanlah perkerjaanmu sebagai ibadah, sebab itu berkerjalah dengan serius penuh pengabdian. Lakonilah perkerjaanmu sebagai seni, sebab itu berkerjalah dengan cerdas penuh kreatifitas. Sadarilah bahwa perkerjaanmu adalah kehormatanmu, sebab itu berkerjalah dengan unggul penuh ketekunan. Sajikanlah perkerjaanmu sebagai pelayanan, sebab itu berkerjalah dengan sungguh penuh kerendahan hati. Dimana pun anda bertugas menjadi guru, lakukan apa yang engkau bisa, dengan apa yang kau punya, di mana pun kau berada.(Theodore Roosevelt). 

            Untuk menjadi seorang guru yang di idam-idamkan murid-muridnya adalah mampu memimpin murid-muridnya menjelajahi tempat-tempat baru yang bahkan belum pernah di datangi sang pendidik.(Thomas groome). Ketika  saat memberikan materi pelajaran pada peserta didik, bukan hanya terfokus pada materi pelajar itu saja, melaikan hubungkanlah materi satu dengan materi lainnya sebagai bahan tambahan agar perserta didik tidak bosan. Karena sepintar apapun murid, sepandai apapun murid, serajin apapun murid, tetapi kalau hanya menyampaikan materi secara monoton. Murid akan merasa bosan, kalau sudah bosan materi yang anda berikan tidak melekat pada perserta didik. Dalam mendidik, guru harus tegas. Guru harus bisa menghipnotis muridnya saat menyampaikan belajar,sehingga muridnya bisa mengikuti alur apa yang guru sampaikan. Menghipnotis ini bukan berarti menghipnotis seperti uya kuya , yang membuat orang tidur. Menghipnotisnya dengan cara bicara kita, dengan cara bicara yang baik, pembicaraan itu akan masuk kedalam alam bawah sadar si murid, sehingga si murid dengan responsnya mengikuti alur yang anda berikan . apabila guru bisa seperti itu, maka anda akan menjadi guru favorit dan akan di tunggu-tunggu kedatanganya oleh perserta didik. 

Hanya itu saja pemahaman saya tentang guru idaman, saya sangat berterima kasih kepada prof. dr. firdaus L.N., M.Si. karena berkat buku yang berjudul “ powerful the points of guru” saya bisa menulis sedikit pemahaman tentang guru idaman ini. Pesan terakhir untuk anda yang ingin menjadi guru “piker-pikirlah dulu, biar betul-betul, jangan main-main, kalau ya, katakana ya, jangan tidak tidak, nak ke tak nak?. Kalau nak, buat sampai jadi.(firdaus LN). karena guru adalah pahlawan, untuk menjadi seorang pahlawan harus dari hati, dan rela berkorban demi kemajuan sumber daya manusia.

Ingat-ingat tanaman delima
Buahnya ranum merah isinya
Ingat-ingat pesan hamba
Hilang guru, hilanglah dunia!
oleh : Nurman

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "MENJADI GURU IDAMAN"

Posting Komentar
Advertisement