Advertisement

Latest News

Mengapa Yahudi Menggali Masjid Al-Aqsa

By Mujahidin - 22 Juli 2014

gambar : ilustrasi masjid al-aqsa
MASJIDIL Aqsha merupakan salah satu masjid yang apabila di akhir zaman nanti, tempat tersebut tidak akan terkena oleh fitnah dajjal. Maka dari itu, masjid tersebut merupakan masjid yang istimewa bagi umat Islam. Di sanalah Nabi Muhammad SAW melakukan isra’ mi’raj. Namun, bila kita lihat keadaan masjidil aqsha saat ini sangatlah memperihatinkan. Kaum Yahudi ortodoks selalu membuat kekacauan di sana.

Kini kaum Yahudi sedang melakukan operasi penggalian di bawah Masjidil Aqsha. Akibatnya, Masjidil Aqsha saat ini keadaannya tidak seutuh dulu. Lantai, dinding dan tiang-tiang besar mulai retak. Sebenarnya, mengapa mereka melakukan itu?
Berbalik kepada sejarah silam kisah Nabi Sulaiman AS atau Raja Sulaiman yang bertanggungjawab menjaga “Kuil Sulaiman”. Nabi Sulaiman AS berbeda dari nabi-nabi yang lain karena ia diberi kelebihan oleh Allah SWT yaitu menguasai umat manusia, dan bangsa jin.

Nabi Sulaiman ditugaskan untuk menyebarkan ayat-ayat Allah SWT yaitu keyakinan dan ibadah hanya kepada satu Tuhan saja. Perkara ini menjadi perhatian Nabi Sulaiman dimana terdapat kaum-kaumnya yang kuat mengamalkan ilmu sihir dan okultisme (ilmu ghaib). Baginda memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke seluruh negeri dan merampas setiap buku, naskah, kitab-kitab yang tertulis mengenai ilmu sihir yang merupakan amalan sesat untuk berhubungan dengan roh. Amalan ini berkaitan dengan jin dan setan.

Dalam Islam kita tahu bahwa ilmu sihir adalah haram. Al-Quran mengatakan kepada kita bahwa jin dan manusia tidak boleh berhubungan. Walaupun hidup di dimensi yang sama dengan manusia, tetapi satu sama lain tidak boleh berkomunikasi. Jin tidak dapat dilihat, mereka melihat kita, tapi kita tidak dapat melihat mereka. Tidak seluruhnya jin itu “baik” atau dapat membantu manusia. Karena setiap jin yang berbicara dan berinteraksi dengan manusia secara langsung dilarang oleh Allah SWT.

Nabi Sulaiman AS memerintahkan mereka untuk membawa semua buku, kitab yang berkaitan dengan ilmu sihir kepadanya, dan kemudian baginda kuburkan semua buku, kitab dan apa saja yang berkaitan dengan amalan ini. Baginda melakukan itu supaya tidak akan ada yang bisa mendapatkan atau mencurinya

SEBELUMNYA Nabi Sulaiman AS menanamkan buku-buku ajaran sihir. Buku-buku tersebut ternyata disimpan di bawah tapak kuil Sulaiman. Baginda melantik beberapa orang kesatria yang di kenal sebagai “Knights of the temple of Solomon” (Knight Templar) untuk menjaga kuil Sulaiman itu siang dan malam.

Awalnya para kesatria melakukan tugas tersebut. Namun, selepas Nabi Sulaiman AS wafat, The Knights mengambil apa yang terdapat di bawah kuil itu. Mereka menyadari akan kepentingan perkara ini, rahasia amalan sihir berada di ujung jari mereka. Mereka mencuri dan mulai berlatih. Mereka pindahkan kitab-kitab tersebut dan mulai berlatih dan mengamalkan. Mereka benar-benar jauh dari agama yang dibawa oleh Nabi Musa dan Allah SWT. Dan mereka mulai tenggelam di bawah kuasa dan pengaruh iblis. Karena ritual yang mereka jalankan, akhirnya dengan waktu yang begitu singkat mereka menjadi orang yang berpengaruh dan terkaya di negara itu.

Ahli okultisme menegaskan bahwa syaitan memberi penghargaan kepada pengikutnya dengan kekayaan duniawi. Mereka bisa membuat apa saja seperti memberi dan menerima rasuah, maksiat, melakukan kerusakan di bumi, dan banyak lagi yang menyimpang dari ajaran sebenarnya di dalam Islam. Mereka juga percaya bahwa syaitan meyakinkan mereka, melalui para imam dan pendeta tinggi, bahwa ‘kuasa’ itu adalah Allah yang nyata.

Selama berabad-abad, naskah itu diseludup ke Eropa, dan Kesatria Templar menggelarkan mereka sebagai “Free Mason”. Dengan kekuatan yang telah terkumpul, mereka menyebarkan pengetahuan ini di seluruh dunia melalui kumpulan-kumpulan rahasianya.

Semua ini dilakukan dengan satu tujuan yaitu mengikuti kehendak Tuhan mereka yakni syaitan. Dan hal ini sebagai langkah untuk menyambut kedatangan Dajjal bermata satu yang mewakili syaitan di bumi. Simbol mereka adalah piramid dan di atasnya terdapat “all seeing eye” yang bermata satu. Perlu diketahui bahwa orang Mesir kuno juga mempunyai Tuhan yang bermata satu yang dikenal sebagai Mata Ra dan Mata Osiris. Ingatlah bahwa ilmu hitam adalah ajaran dari orang-orang kafir dari Mesir kuno.

Jadi jika freemason sudah mendapat hak dan kekayaan di dunia dan “harta rahsia” ini. Mengapa semua tertumpu untuk menghancurkan Masjidil Aqsha?

Sebenarnya mereka sedang mempersiapkan kedatangan Tuhan mereka yaitu “Dajjal”.

NABI Muhammad SAW memperingati kita tentang kedatangan Dajjal.

1. Dalam Islam kita tahu Dajjal adalah nabi palsu. Dajjal akan meniru seperti nabi sejati dalam segala hal. Nabi yang sebenarnya adalah Nabi Isa AS yang akan datang untuk memerintah dunia dari Jerusalem. Jadi disitulah Dajjal akan tiba di atas tanah suci, Jerusalam.

2. Nabi Muhammad SAW berkata kepada kita bahwa Dajjal dikeluarkan dari dunia ini. Dengan demikian ia telah berada di planet ini sejak zaman Rasulullah SAW. Kita diberitahu bahwa Dajjal akan hidup di bumi selama 40 hari (satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti seminggu, dan selebihnya seperti hari biasa. Ingat 1 tahun surgawi adalah sama dengan 1000 tahun manusia). Ini membuktikan bahwa ia adalah jin yang kuat, seperti jin yang hidup selama ribuan tahun.

3. Semua nabi-nabi memperingatkan kaum mereka tentang Nabi palsu ini.

4. Nabi Muhammad SAW pernah memberitahu kedatangan Dajjal dan memperingatkan kita untuk mengetahui bahwa Allah SWT tidak “bermata satu”. Dajjal juga akan mempunyai tulisan kafir di dahinya. Nabi Muhammad SAW juga memberi amalan, bahwa setiap Muslim setelah mendengar “kedatangan” Dajjal perlu memaling muka daripada memandang wajah Dajjal. Dan membelakangkan serta terus berjalan menjauhkan diri darinya. Tidak melihat ke arahnya, atau berjalan ke arahnya. Orang yang terkuat imannya akan diuji dan bisa jadi akan mudah jatuh menjadi korban dari fitnah Dajjal, karena Dajjal adalah “Master of Deception”.

Zionis pernah menyebutkan bahwa kawasan diantara sungai Nil dan Furat sebagaimana adanya “tanah yang dijanjikan”. Mereka harus membina asal kuil untuk menyambut kedatangan Dajjal.

Bukti arkeologi dan sejarah membuktikan bahwa runtuhan kuil asal Sion adalah di bawah Kuil Sulaiman. Ini sebabnya mengapa yahudi/zionis ingin menghancurkan Masjidil Aqsha supaya mereka dapat membangun kembali kuil dibawah Masjidil Aqsha.

Perkara ini menjelaskan mengapa negara AS begitu baik dengan Israel. Mereka mempunyai tujuan yang sama, dan kepercayaan yang sama pula. Mereka bekerja untuk sebuah kekuatan yang jauh lebih besar, dan jauh lebih jahat serta penuh dengan penipuan. Inilah sebabnya mengapa AS adalah pro-Israel, bahkan mereka mengetepikan rakyat mereka sendiri. Inilah sebabnya mengapa mereka membiarkan Palestina diserang berkali-kali. Mereka memang berniat untuk menghancurkan Masjidil Aqsha.

Inilah sebabnya mengapa mereka menggambarkan orang-orang Arab dan Muslim sebagai pengganas. Mereka ingin menghasut dan mengubah dunia supaya melawan dan membenci orang Islam. Karena faktanya adalah orang-orang yang akan terus mempertahankan Masjid Aqsha adalah orang-orang Muslim. Muslim memahami pentingnya Masjidil Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam. Oleh karena itu, orang-orang Muslim adalah musuh Dajjal dan Amerika adalah murid-murid Dajjal.

Dalam Al-Quran mengatakan bahwa salah satu tanda akhir zaman sebelum kedatangan Dajjal adalah runtuhnya Masjidil Aqsha.

Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari kejahatan Dajjal dan pengikutnya. Semoga cahaya Islam bersinar terang dari sebelumnya. 

sumber : islampos.com

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Mengapa Yahudi Menggali Masjid Al-Aqsa"

Posting Komentar
Advertisement