Rahasia Berjalan di Atas Api Tanpa Terluka
By Mujahidin - 10 Maret 2014
Pernahkah kamu melihat atraksi yang menunjukkan kemampuan seseorang
berjalan di atas api? Atraksi semacam ini menarik karena mendebarkan dan
membuat para penonton penasaran bagaimana bisa seseorang berjalan di
atas api layaknya berjalan di atas tanah biasa. Apakah kamu juga
penasaran? Yuk baca dulu penjelasannya di bawah ini.
Sebenarnya kalau kita perhatikan, pertunjukan berjalan di atas api
tidak pernah menggunakan api yang benar-benar berkobar. Mereka
menggunakan api yang berasal dari potongan kayu sehingga yang diinjak
pelaku hanyalah arang yang berpijar. Potongan-potongan kayu terdiri dari
banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap,
termasuk menguapkan air. Ketika dipanaskan, molekul organik akan menguap
karena panas yang dikeluarkan api akan menguapkan semua senyawa organik
volatil (mudah menguap) dan air. Setelah terjadi pembakaran dan semua
molekul organik menguap, yang didapatkan kemudian hanya senyawa karbon
yang hampir murni dan karbon adalah salah satu unsur yang ringan.
Struktur karbon yang ringan merupakan penghantar panas yang buruk
sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat memindahkan
panas dari bara ke kulit seseorang. Sebagai perbandingan, logam adalah
penghantar panas yang cepat. Bara yang dihasilkan dari bahan logam dapat
memindahkan panas dalam waktu seketika dan orang yang terkena bisa
mendapat luka bakar yang parah.
Dalam atraksi berjalan di atas api, pelaku atraksi tidak berjalan di
atas logam yang membara, melainkan berjalan di atas arang terbakar yang
tertutup abu. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga bertindak
sebagai penghambat panas atau lapisan isolator sehingga perpindahan
panas ke kulit seseorang menjadi lebih lambat. Kenyataan itu bukan
berarti tidak mungkin membakar sama sekali karena perpindahan panas
masih mungkin terjadi. Karenanya, pelaku atraksi semacam itu akan
berjalan dengan cukup cepat sehingga waktu kontak dengan arang akan
lebih pendek dan kaki tidak akan mendapat panas yang cukup untuk
membakar kulitnya.
Jadi, gabungan faktor daya hantar arang terhadap panas yang buruk,
insulasi (penghalang panas) dari abu, dan waktu kontak yang pendek
antara kaki dengan arang memungkinkan pelaku atraksi berjalan di atas
api tanpa terluka. Meskipun begitu, untuk dapat melakukan atraksi
semacam itu diperlukan latihan dan keahlian, sehingga jangan
sekali-sekali mencobanya sendiri tanpa pengawasan orang yang ahli.
by : ((http://sains.me)
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Rahasia Berjalan di Atas Api Tanpa Terluka"