CARA BERTERNAK SAPI YANG BAIK
By Mujahidin - 12 November 2013
Ternak adalah
sebagai subjek dalam usaha peternakan. Peternak menjadi manejer bagi Sumber
Daya Peternakan lainnya, keberhasilan usaha ternak sapi potong ditentukan oleh
sedikit banyaknya oleh kemampuan peternakan dalam mengelola usahanya. Oleh
karena itu, pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi sangat penting bagi usaha
peternakan untuk dapat bersaing dengan usaha lainnya.
Namun masyarakat yang berternak tidak pernah diperhatikan
pemerintah setempat untuk mengadakan pelatihan beternak yang baik, para
peternak hanya melaksanakan usaha ini sebatas ilmu beternak yang mereka miliki
tanpa ada tambahan ilmu peternakan yang sebenarnya. Padahal sumber daya manusia
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan peternakan,
karena sumber daya manusia tidak hanya sekedar faktor produksi melainkan lebih
penting lagi yaitu pelaku langsung dari pembangunan peternakan.
Mayoritas masyarakat rata-rata yang berprofesi sebagai petani karena
terkendala pada pendidikan mereka yang kebanyakan hanya lulusan SMA saja,
sehingga mereka harus memilih pekerjaan yang lebih mengandalkan tenaga dan
menitik beratkan pada kekerasan, dan beternak hanya dijadikan sebagai usaha
sampingan mereka, padahal jika kualitas sumber daya manusianya diperbaiki dengan
pelatihan-pelatihan peternakan atau sosialisasi dari lembaga-lembaga terkait
mereka akan lebih mengerti tentang ilmu beternak. Faktor utama kurangnya ilmu
beternak masyarakat karena terkendala pada latar
belakang pendidikan mereka. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai
pelaksana pembangunan atau sering dikatakan sebagai pengembangan sumber daya
manusia, pada dasarnya dapat dilakukan mulai dari program keluarga berencana
dan pembinaan keluarga, perbaikan gizi dan kesehatan, latihan kerja dan lingkungan
masyarakat, dimana peningkatan kualitas masyarakat sebagai salah satu tujuan
akhir pembangunan itu sendiri.
Usaha apapun harus ada faktor-faktor yang bisa
mempermudah terlaksananya pengembangan kearah yang lebih maju. Namun, perlu
disadari pula bahwa disamping banyak faktor penunjang terkadang disisi lain
para peternak dihadapkan dengan adanya berbagai faktor pembatas yang menghambat
produktivitas dan pengembangan ternak sapi.
1.
Faktor Pendorong
Ada beberapa segi yang banyak menunjang pengembangan
ternak sapi, antara lain sebagai berikut:
a) Penyediaan pakan
· Adanya penyediaan lahan
sungguh sangat menunjang pengembangan ternak sapi. Sapi sebagai salah satu
hewan ruminansia membutuhkan volume pakan berupa rumput atau hijauan yang
cukup, baik langsung maupun tidak langsung berupa lapangan pengembalaan atau
rumput potongan. Untuk merealisasikan kebutuhan hijauan ini hanya mungkin
apabila tersedia areal yang cukup luas.
· Adanya penyediaan pakan
penguat dari hasil ikutan pertanian dan dari pabrik-pabrik seperti ampas tahu,
bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, dan sebagainya.
· Adanya toko-toko pakan ternak
dan obat-obatan yang siap melayani para peternak sepanjang waktu.
b) Pemasaran yang memadai
Produksi daging dari usaha peternakan sapi akan cepat
maju apabila pemasaran berjalan cukup pesat. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan,
peningkatan taraf hidup masyarakat, dan peningkatan pendidikan secara tidak
langsung akan membawa pengaruh baik terhadap perubahan menu makanan yang banyak
mengandung protein. Hal ini berarti kebutuhan atau permintaan daging, khususnya
daging sapi akan meningkat.
c) Iklim yang sesuai
Faktor iklim setempat tidak bisa dipisahkan dengan usaha
pengembangan peternakan sapi. Sebab iklim yang meliputi keadaan suhu, curah
hujan, kelembapan, tekanan dan gerakan udara, serta cahaya yang tidak sesuai
bagi kehidupan sapi merupakan beban berat bagi hewan.
Miasalkan iklim yang terlalu kering menyebabkan rumput
tidak bisa tumbuh subur, kulit ternak bisa terbakar, energi terlalu banyak
keluar, dan lain sebagainya. Akibatnya sapi tidak bisa mendapat makanan cukup.
Konversi pakannya rendah dan tidak efisien. Adanya suhu udara yang tinggi akan
memperlambat metabolisme (pertukaran gizi).
d) Bermanfaat luas dan bernilai
ekonomis
Ternak sapi berkemanfaatan lebih luas dan bernilai
ekonomis lebih besar dari pada ternak lain. Usaha ternak sapi merupakan usaha
yang lebih menarik sehingga mudah merangsang pertumbuhan usaha. Contoh di bawah
ini memperlihatkan kemanfaatan sapi yang luas dan nilai ekonominya tinggi.
· Mutu dan harga daging atau
kulit menduduki peringkat atas bila dibanding daging atau kulit hewan yang
lain.
· Sapi merupakan salah satu
sumber budaya masyarakat, misalnya sapi untuk keperluan sesaji, sebagai ternak
karapan, di Madura, dan sebagai ukuran martabat manusia dalam masyarakat
(social standing).
· Sapi sebagai tabungan para
petani. Para petani di desa-desa pada umumnya telah terbiasa bahwa pada
saat-saat panen mereka menjual hasil panenan , kemudian membeli beberapa ekor
sapi. Sapi-sapi tersebut pada masa paceklik atau pada saat-saat petani
membutuhkan uang untuk berbagai keperluan bsa dijual lagi.
· Hasil ikutannya masih berguna,
seperti kotoran bagi usaha pertanian, tulang-tulang bisa digiling untuk tepung
tulang sebagai bahan baku mineral atau dibuat lem, darah bisa
direbus,dikeringkan dan digiling menjadi tepung darah yang sangat bermanfaat
bagi hewan unggas dan lain-lainnya, serta kulit bisa dipergunakan dalam
berbagai maksud di bidang kesenian, pabrik dan lain-lain.
· Memberikan kesempatan kerja
Banyak usaha ternak sapi yang bisa dan mampu menampung
tenaga kerja cukup banyak sehingga bisa menghidupi banyak keluarga pula.
2.
Faktor penghambat
Disamping penunjang atau pendorong pengembangan usaha
peternakan sapi, ada juga faktor penghambat atau pembatasnya. Beberapa faktor
penghambat yang pada umumnya menjadi kendala dalam pengembangan usaha ternak
sapi antara lain sifat pemeliharaan yang masih tradisional dan terbatasnya
modal.
Umumnya para petani ternak didalam usaha pemeliharaan
ternak sapi masih tradisional. Mereka banyak menyerahkan kepada alam. Pengadaan
bibit, pemberian makanan, pemeliharaan atau lain sebagainya belum menggunakan
teknologo modern. Pemeliharaan sapi yang mereka lakukan hanyalah sebagai usaha
sampingan saja dari pertanian.
a) Pemasaran hasil yang kurang
menarik
Daging sebagai salah satu sumber makanan yang bermutu
tinggi belum memasyarakat keseluruh lapisan. Ini disebabkan karena adanya
hal-hal sebagai berikut:
· Masyarakat belum menyadari
pentingnya nilai gizi daging bagi kebutuhan tubuh. Mereka yang tahu akan
pentingnya nilai gizi itu persentasenya masih rendah dibanding jumlah penduduk.
· Masih berlakunya pemasaran
daging musiman, yakni pemasaran daging meningkat pesat pada hari-hari atau
bulan-bulan tertentu. Misalnya sekitar hari Lebaran, dan lain sebagainya.
Hari-hari seperti itu menyebabkan terjadinya pemasaran musiman yang terkadang
menyebabkan pasar cukup ramai ataupun terkadang pasar menjadi sangat sepi.
b) Iklim
Iklim tropis terkadang bisa menimbulkan kendala bagi pengembangan
ternak sapi yang produktif. Sebab suhu yang tinggi bisa menimbulkan gangguan
metabolisme. Akibatnya penimbunan daging menjadi lebih lambat. Demikian pula
terjadinya musim kemarau yang panjang akan mengganggu kontinuitas penyediaan
hijauan.
c) Terbatasnya fasilitas
Keterbatasan fasilitas bisa menghambat pengembangan
produksi sapi. Mengenai keterbatasan fasilitas yang pada umumnya menimbulkan
efek langsung terutama komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting dalam
usaha peternakan sapi. Kesulitan komunikasi, terutama yang menyangkut
transportasi yang erat hubungannya dengan pengadaan pakan dan pemasaran yang
tidak lancar bisa melumpuhkan usaha.
Kondisi Tempat
Yang Mendukung Usaha Peternakan Sapi
1. Bangunan Kandang
Kandang sebagai tempat tinggal sapi sepanjang waktu harus
diperhatikan oleh peternak. Bangunan kandang sebagai salah satu faktor
lingkungan hidup, ternak harus bisa memberikan jaminan hidup yang sehat dan
nyaman, sesuai dengan tuntutan hidup mereka. Kandang yang dibangun harus bisa
menunjang peternak, baik dalam segi ekonomis maupun segi kemudahan dalam
pelayanan. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya bangunan kandang ini
sapi tidak berkeliaran disembarang tempat, dan kotorannya pun bisa dimanfaatkan
seefisien mungkin. Berbagai segi yang melatarbelakangi pembuatan kandang
diantaranya adalah :
a) Konstruksi
Agar ternak sapi yang tinggal didalam kandang merasa
nyaman, secara umum konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan,
bersikulasi udara baik. Selain itu ternak terlindungi dari pengaruh lingkungan
yang merugikan. Konstruksi ini meliputi arah kandang, ventilasi, atap, dinding,
dan lantai kandang.
b) Letak bangunan kandang
Penempatan bangunan kandang
sapi tidak bisa sembarangan. Perlu dipertimbangkan faktor-faktor penunjang yang
sekiranya menguntungkan dalam pengembangan lebih lanjut. Faktor-faktor
penunjang ini antara lain:
· Faktor ekonomis
· Sumber air
· Dekat dengan peternak
· Faktor higienis (kebersihan
lingkungan)
c) Alat perlengkapan kandang dan
pembersih
Perlengkapan kandang untuk
ternak sapi sangat sederhana. Perlengkapan kandang yang harus disediakan
terutama adalah tempat makan dan minum, sedangkan perlengkapan pembersihnya
meliputi sekop, sapu lidi, selang air, sikat, dan ember.
Mungkin hanya itu saja urayan cara berternak sapi yang baik. anda juga
dapat mendownload PROPOSAL PENELITIAN tentang Analisa Pengembangan
Usaha Masyarakat Dalam Bidang Peternakan Sapi di Pekan Arba
Tembilahan secara free di sini atau baca terlebih dulu di sini
oleh: m.hadi
oleh: m.hadi
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "CARA BERTERNAK SAPI YANG BAIK"